Perdagangan
internasional dan semua transaksi internasional yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain menimbulkan pembayaran internasional.
Semua transaksi yang dilakukan tersebut perlu dicatat dalam sebuah neraca
pembayaran internasional. Apa sih sebenarnya Neraca Pembayaran? Nah, pada
kesempatan kali ini Saya akan membahasnya
secara singkat. Semoga bermanfaat!!
NERACA
PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Neraca Pembayaran Internasional
adalah suatu catatan atau pendataan yang
berisi ringkasan aktifitas ekonomi yang dilakukan oleh suatu badan mandiri
ataupun suatu badan kenegaraan yang berupa transaksi-transaksi antara penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain dalam jangka waktu yang telah
ditentukan namun biasanya adalah satu tahun. Pengertian penduduk
di dalam suatu neraca pembayaran internasional meliputi orang perorangan, badan
hukum, dan pemerintah.
Neraca pembayaran
dapat mencakup aktifitas ekonomi berupa pembelian dan penjualan barang dan
jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, serta transaksi financial
lainya. Neraca ini dikeluarkan sebagai bentuk evaluasi adanya untung atau rugi dari kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh pihak terkait guna perbaikan agar lebih baik lagi
untuk urusan perekonomian mereka dimasa depan. Dalam neraca ini biasanya ada
dua macam pembukuan yaitu pembukuan kredit untuk menghitung dan mendata
pengeluaran dan juga pembukuan debit untuk menghitung segala pemasukan yang
didapat dari usaha atau aktifitas perekonomian.
Necara
pembayaran memiliki dua sisi, yaitu kredit dan debit.
- Transaksi
debit, adalah transaksi yang mengakibatkan bertambahnya kewajiban bagi
penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk mengadakan
pembayaran kepada penduduk negara lain. Contoh: Indonesia membeli jasa
dari Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan kewajiban untuk mengadakan
pembayaran kepada Malaysia, sehingga transaksi jasa tersebut merupakan
transaksi debit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda minus
(–).
- Transaksi kredit, adalah transaksi yang mengakibatkan timbul atau bertambahnya hak bagi penduduk negara yang mempunyai neraca pembayaran tersebut untuk menerima pembayaran dari negara lain. Contoh: Indonesia menjual jasa ke Malaysia, maka transaksi tersebut menimbulkan hak untuk menerima pembayaran dari Malaysia, maka transaksi tersebut merupakan transaksi kredit yang dicatat dalam neraca pembayaran dengan tanda positif (+).
Fungsi Neraca Pembayaran Internasional
Neraca
pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi neraca
pembayaran internasional antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai alat pembukuan agar
pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan
jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta
untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran
luar negerinya.
2. Sebagai alat untuk mengukur
kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu
negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri
terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
3. Sebagai alat untuk memperoleh
informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri.
4. Sebagai alat untuk membandingkan
pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu.
5.
Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang
dan piutang negara terhadap luar negeri
Tujuan Neraca Pembayaran Internasional
Tujuan utama neraca pembayaran yaitu
untuk memberikan informasi informasi kepada pemerintah tentang posisi
keuangannya, khususnya yang terkait dengan hasil praktek hubungan ekonomi dengan
negara lain. Neraca pembayaran juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan
bidang moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasionaljuga dapat
membantu dalam pengambilan keputusan bidang moneter, fiskal, perdagangan dan
pembayaran internasional
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai
beberapa tujuan, diantaranya sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi
negara di perdagangan internasional
2. Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi
pembayaran internasional
3. Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan fiskal dan
moneter
4. Merupakan alat untuk mengukur struktur dan komposisi
transaksi ekonomi suatu negara dengan dunia Internasional
5. Mengukur keadaan perekonomian dan posisi keuangan
internasional suatu negara
Jika terjadi hubungan perdagangan antara 2 negara
yang tidak seimbang,
yang artinya satu negara selalu mengalami surplus neraca perdagangan dan negara
satunya selalu mengalami defisit transaksi perdagangan. maka dampaknya adalah
terjadi ketidakstabilan ekonomi negara dalam jangka pendek maupun jangka
panjang
Defisit sebagai akibat impor
yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam
negeri karena konsumen menggantikan barang dalam negeri dengan barang impor, harga
valuta asing akan meningkat dan menyebabkan harga-harga impor bertambah mahal.
Kegiatan ekonomi dalam negeri yang menurun mengurangi kegairahan pengusaha
untuk melakukan penanaman modal dan membangun kegiatan usaha yang baru.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar