Senin, 14 Maret 2016

Perekonomian Indonesia

MANFAAT MEMPELAJARI PEREKONOMIAN INDONESIA


“Apa sih pentingnya mempelajari perekonomian Indonesia?”  Bicara tentang  Perekonomian Indonesia pasti tak akan ada habisnya karena cakupannya yang begitu luas. Dan sebagai Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi  dengan mempelajari  Perekonomian Indonesia kita dapat memahami system, struktur, dan masalah di dalam Perekonomian Indonesia. Dan juga :
1.       Mengetahui pengertian, manfaat dan ruang lingkup Perekonomian Indonesia
2.       Memahami system ekonomi dan konsep system ekonomi yang berkembang
3.       Mampu menganalisis pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi
4.       Memahami kebijakan Ekonomi yang ada di Indonesia seperti Kebijakan Moneter &         Kebijakan Fiskal
5.       Memahami konsep dan implementasi system ekonomi di Indonesia
Dan masih banyak lagi manfaat yang akan kita dapatkan jika kita mempelajari tentang Perekonomian di Indonesia ini.


NEGARA MAJU, NEGARA BERKEMBANG, NEGARA MISKIN


                Dalam konteks Ekonomi Internasional, dikenal dengan istilah “Negara Maju, Negara sedang Berkembang dan Negara Miskin” ketiga istilah tersebut merupakan penggolongan Negara-Negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya. Negara maju adalah Negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Negara berkembang adalah Negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan  atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan . Sedangkan Negara yang digolongkan sebagai Negara miskin adalah Negara yang rakyatnya minim kesejahteraan dan kuaitas hidup yang sangat rendah dibandingkan Negara-negara lainnya.
Tolok ukur atau indicator penggolongan Negara, yaitu :        

1.       Pendapatan perkapita
Merupakan indicator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan rakyat. Sebuah Negara dapat dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki pendapatan perkapita yang tinggi

2.       Jumlah penduduk Miskin
Suatu Negara dikatakan makmur/sejahtera apabila rakyatnya yang hidup miskin berjjumlah sedikit saja.

3.       Tingkat pengangguran
Di Negara maju umumnya tingkat penganggurannya rendah, Negara sedang berkembang tingkat pengganggurannya tinggi, dan Negara miskin sangat tinggi tingkat penganggurannya.

4.       Angka kematian Bayi dan Ibu melahirkan
Di Negara Maju angka kematian bayi dan ibu melahirkan sangat rendah dikarenakan penduduk mampu membeli makanan yang bergizi, mampu membeli pelayanan kesehatan dan obat-obatan yang memadai, tetapi tidak bagi Negara yang sedang berkembang dan Negara miskin.

5.       Angka melek huruf
Ini menunjukkan jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis .
Dan masih banyak indicator lainnya yang menjadi tolak ukur pembagian Negara ini, seperti : tingkat pendidikan, usia harapan hidup, pengeluaran untuk kesehatan, dan lain-lain.
               


·         Negara dapat dikategorikan menjadi Negara maju,  jika:

a.       Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual, diekspor
b.      Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern
c.       Perkembangan IPTEK yang menunjang indutrialisasi secara cepat
d.      Pendapatan rata-rata penduduk tinggi
e.      Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi
f.        Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi
g.       Tidak tergantung pada alam
h.      Tingkat pertumbuhan penduduk rendah
i.         Angka harapan hidup tinggi
j.        Intensitas mobilitas tinggi

Contoh Negara Maju adalah :
1.       Amerika Serikat
2.       Jepang
3.       Singapura
4.       Inggris
5.       Austria


·         Negara dapat dikategorikan menjadi Negara sedang berkembang, jika:

a.       Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga
b.      Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana tradisional
c.       Perkembangan iptek berdasarkan pengalaman lamban
d.      Pendapatan relative rendah
e.      Pendidikan penduduknya rata-rata rendah
f.        Sifat penduduk kurang mandiri
g.       Sangat tergantung pada alam
h.      Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
i.         Angka harapan hidup rendah
j.        Intensitas moblitas rendah

Contoh Negara sedang Berkembang adalah :
1.       Indonesia
2.       Filipina
3.       Myanmar
4.       Brazil
5.       Nigeria




·         Negara dapat dikategorikan sebagai Negara Miskin, jika :

a.       Perkembangan IPTEK sangat lamban
b.      Pendapatan Nasional sangatlah rendah
c.       Angka harapan hidup sangat rendah
d.      Jarang memiliki industry
e.      Persediaan tenaga listrik tidak memadai
f.        Pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang belum memadai
g.       Komunikasi sangat buruk
h.      Tingkat pendidikan sangat rendah
i.         Rumah sakit dan Lembaga pendidikan sangat sedikit
j.        Sebagian besar penduduk buta huruf dan miskin

Contoh Negara miskin adalah:
1.       Malawi
2.       Burundi
3.       Republic Afrika Tengah
4.       Niger
5.       Republic kongo


PEREKONOMIAN INDONESIA


Pertumbuhan Ekonomi
Adalah suatu proses dimana meningkatnya pendapatan tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat pertumbuhan penduduk umunya sering dikaitkan dengan pembangunan ekonomi .
Factor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, diantaranya:

1.       Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)
Karena SDM merupakan factor yang penting dalam proses pembangunan, cepat atau lambatnya proses dari pembangunan sangat tergantung pada SDM yang selaku sebagai subjek pembangunan yang mempunyai kompetensi yang baik dan cukup memadai untuk melaksanakan proses dari pembangunan tersebut.

2.       Faktor Sumber Daya Alam (SDA)
Karena umumnya Negara yang sedang dalam tahap perkembangan sangat bergantung pada SDA dalam pembangunan negaranya. Akan tetapi jika hanya bergantung pada SDA saja tidak akan menjamin kesuksesan dalam proses pertumbuhan ekonomi jika tidak didukung SDM.

3.       Factor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan IPTEK semakin pesat, khususnya dibidang teknologi. Hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara, misalnya penggantian dalam memproduksi barang yang asalnya menggunakan tenaga manusia sekarang  sudah banyak yang menggunakan mesin yang canggih dan lebih efisien  dalam menghasilkan produk yang pada akhirnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.

4.       Factor Budaya
Karena memiliki fungs sebagai pendorong proses pembangunan misalnya seperti kerja keras, bersikap jujur, sopan, dll.

5.       Sumber Daya  Modal
Factor ini sangatlah dibutuhkan manusia dalam mengelola SDA dan meningkatkan kualitas dari IPTEK . Sumber daya ini misalnya berupa barang yang penting untuk perkembangan serta kelancaran dalam pembangunan ekonomi, sebab barang modal ini juga bisa meningkatkan dan memperbaiki produksi


Pemerataan Pembangunan
Kita sering mendengar pemerataan pembangunan wilayah ekonomi. Satu kalimat “PEMERATAAN”, artinya bahwa visi nya adalah pemerataan wilayah ekonomi yang didasarkan kepada sinkronisasi dan sinergitas akan kepentingan ekonomi untuk kehidupan dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik, tidak saja di wilayah perkotaan tetapi didaerah pinggiran perkotaan, daerah-daerah yang menjadi penyangga perkotaan itu sendiri, tidak akan ada kata kampung, semua diharapkan sama ikut menikmati pembangunan ekonomi itu sendiri.

Strategi pengembangan dan pembangunan perekonomian daerah didasarkan atas kepentingan bersama yang saling menguntungkan antara daerah perkotaan dan wilayah sekitarnya, sehingga ada mekanisme kegiatan ekonomi yang dinamis tidak statis.
Penumpukan pembangunan ekonomi di satu wilayah akan mengakibatkan urbanisasi dan menimbulkan efek kecemburuan sosial yang tinggi, tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang tidak merata, kemacetan lalu lintas yang tiada henti, penumpukan limbah sampah tidak terkendali.

Salah satu contoh pembangunan dan pengembangan ekonomi yang tidak merata adalah menumpuknya pusat-pusat perbelanjaan di satu wilayah, terkonsentrasinya pusat-pusat pendidikan di satu tempat, begitupula pembangunan perkantoran, perumahan dan pembangunan apartemen .

Paradigma lama untuk memudahkan pengawasan, memang betul tetapi apakah fenomena tersebut masih cukup efektif untuk saat ini. Mungkin perlu berfikir dan dikaji kembali, karena paradigma tersebut sudah tidak sejalan dengan perkembangan jaman, mengingat bahwa semua wilayah berhak untuk ikut menikmati hasil dari pembangunan ekonomi, multiplier effec akan terasa, kemacetan lalu lintas dapat dikurangi, urbanisasi penduduk tidak akan pernah terjadi, terjadi pemerataan pendidikan, mekanisme kegiatan ekonomi berjalan dinamis dan saling menguntungkan satu sama lain.
Disini perlunya ada pemetaan wilayah yang lebih baik, merencanakan wilayah perkotaan baru yang lengkap dengan sarana pendidikan, perkantoran, dan kegiatan perekonomian. Pemusatan pembangunan ekonomi perlu dikaji kembali untuk menghindari permasalahan yang lebih berat yaitu kecemburuan sosial di masyarakat. Membatasi pembangunan kegiatan ekonomi di pusat-pusat perkotaan akan lebih baik, kepentingan para pelaku ekonomi untuk mengembangkan kegiatan ekonominya perlu diarahkan dan mereka wajib mengerti karena bilamana terjadi permasalahan di masyarakat akan berdampak kepada pemangku kebijakan itu sendiri.


PENGENTASAN KEMISKINAN
          Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak secara bersama dan terkoordinasi. Diperlukan perubahan yang bersifat sistemik dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan

Kondisi kemiskinan di Indonesia
            Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat telah membantu menurunkan kemiskinan, tetapi tingkat penurunan melambat. Pulihnya pertumbuhan ekonomi pasca krisis finansial Asia pada tahun 1997-1998 telah membawa pergeseran tenaga kerja dari sektor pertanian ke jasa, serta terciptanya lapangan kerja di kota-kota. Tren ini telah berkontribusi pada berkurangnya kemsikinan dari 24% pada 1999 menjadi 11,4% pada wal 2013. Namun, tingkat penurunan kemiskinan mulai melambat. Pada tahun 2012 dan 2013, kemiskinan turun hanya sebesar 0,5% tiap tahun – terkecil dalam dekade terahir.
Banyak penduduk hidup sedikit di atas garis kemiskinan dan rentan jatuh miskin. Banyak penduduk Indonesia yang berhasil keluar dari kemiskinan masih hidup sedikit di atas garis kemiskinan. Pada tahun 2013, sekitar 28 juta penduduk hidup di bawah Rp 293.000 per bulan. Selain itu, 68 juta penduduk hidup sedikit di atas angka tersebut. Kejadian kecil bisa dengan mudah membuat mereka jatuh miskin, dan memang banyak keluarga keluar-masuk dari perangkap kemiskinan. Berdasarkan data tahun 2010, hampir setengah penduduk miskin tidak miskin pada tahun sebelumnya. Seperempat penduduk Indonesia mengalami kemiskinan setidaknya satu kali dalam tiga tahun.

Dukungan Bank Dunia dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia
Bank Dunia terus bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Riset mengenai kemiskinan dan pengentasan kemiskinan mencakup banyak bidang, seperti tren kemiskinan, bantuan sosial, jaminan sosial, program berbasis masyarakat, serta penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih baik. Kumpulan penelitian tersebut berfungsi sebagai dasar memberikan rekomendasi kebijakan serta dukungan lain dari Bank Dunia kepada Pemerintah Indonesia. Bank Dunia juga memberikan dukungan teknis untuk menerapkan program-program pemerintah. Misalnya, PNPM Support Facility memberikan dukungan analitis dan implementasi bagi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat.

Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi dimana sebagian besar keputusan dalam perekonomian ditentukan oleh masing-masing individu, bukan lembaga atau organisasi bahkan pemerintah. Sistemekonomi ini mencakup kebebasan dalam melakukan aktivitas ekonomi. Meskipun demikian, dasar dari setiap aktivitas ekonomi tetap pada ekonomi pasar dan menjunjung tinggi hak kepemilikan pribadi.
 Meskipun ekonomi liberalisme dapat mendukung peraturan pemerintah, sistem ini cenderung menentang intervensi pemerintah di pasar bebas dan persaingan. Namun sistem ini dapat menerima intervensi pemerintah dalam rangka menghapus monopoli yang dilakukan oleh pihak swasta, karena hal tersebut dianggap dapat membatasi kebebasan individu dalam membuat keputusan. Ketika ekonomi liberal menikmati pasar bebas oleh pemerintah, negara tetap menyediakan fasilitas publik.