Minggu, 10 April 2016

Pengangguran dan Kelompok Pengangguran


PENGANGGURAN

Dewasa ini Pengangguran menjadi permasalahan disemua Negara.  Di Indonesia masalah Pengangguran sudah menjadi akar dalam permasalahan ekonomi Indonesia. Pengagguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran juga memberikan dampak social yang buruk, contohnya semakin meningkatnya tindakan criminal dan pelanggaran moral. Jadi, Pengangguran merupakan masalah yang dihadapi setiap Negara dan cenderung  merugikan Negara tersebut.

Sederhananya, PENGANGGURAN adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.

Menurut Salah satu ahli (Sukirno, 1994).
Pengangguran merupakan suatu ukuran yang dilakukan jika seseorang tidak memiliki pekerjaan tetapi mereka sedang melakukan usaha secara aktif dalam empat minggu terakhir untuk mencari pekerjaan. Pengangguran merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi mereka belum dapat memperoleh pekerjaan tersebut


Kelompok Pengangguran Menurut Sukirno (1994)

1.    Berdasarkan penyebabnya pengangguran dapat dibagi empat kelompok :

a. Pengangguran Normal atau Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan
Contohnya : Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, untuk sementara menganggur.

b. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Contohnya : Di suatu perusahaan ketika sedang maju butuh tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya merugi terus maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau pemecatan.

c. Pengangguran Struktural
Pengangguran Struktural adalah pengangguran yang disebabkan karena perubahan struktur kegiatan ekonomi. Hal ini disebabkan karena tidak semua industri dan perusahaan dalam perekonomian akan terus berkembang maju, sebagiannya akan mengalami kemunduran. Kemunduran ini disebabkan karena banyak faktor, salah satunya akibat biaya pengeluaran yang sangat tinggi dan tidak mampu bersaing. Maka dari itu untuk menghadapi itu semua, dilakukan perubahan struktur dimana ada sebagian tenaga kerja yang tidak dibutuhkan akibat perubahan ini
Contohnya : Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur.

d. Pengangguran Teknologi
Pengangguran Teknologi adalah pengangguran yang terjadi karena tenaga manusia digantikan oleh mesin industri
Contohnya : sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi maka mereka tidak bekerja lagi.

2.    Berdasarkan cirinya Pengangguran dibagi ke dalam empat kelompok :

a.    Pengangguran Musiman,
Pengangguran Musiman adalah keadaan seseorang menganggur karena
adanya fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek.
Contohnya : petani yang menanti musim tanam, tukang jualan durian yang menanti musim durian, dan sebagainya.

b.    Pengangguran Terbuka
Pengangguran Terbuka adalah pengangguran yang terjadi karena pertambahan
lapangan kerja lebih rendah daripada pertambahan pencari kerja. 
Contohnya : Seseorang lulusan S1 mesin tapi tidak memperoleh pekerjaan karena lapangan yang belum tersedia sesuai dengan kualifikasinya.

c.     Pengangguran Tersembunyi
Pengangguran Tersembunyi adalah pengangguran yang terjadi karena jumlah
pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi lebih besar dari yang sebenarnya
diperlukan agar dapat melakukan kegiatannya dengan efisien.
Contohnya : orang yang melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginannya atau tidak sepadan dengan kemampuannya.

d.   Pengangguran Setengah Menganggur,
Pengangguran Setenga Menganggur adalah yang termasuk golongan ini adalah pekerja yang jam kerjanya dibawah jam kerja normal (hanya 1-4 jam sehari). Disebut
Underemployment.
Contohnya : adalah Guru TK



Sumber:
http://www.zonasiswa.com/2014/12/pengangguran-pengertian-jenis-penyebab.html
http://angelicasavitrie.blogspot.co.id/2016/04/pengangguran.html

Sabtu, 09 April 2016

Pertumbuhan Ekonomi & Kemakmuran



PERTUMBUHAN EKONOMI

Berbicara tentang suatu perekonomian tidak akan ada habisnya, karena ruang lingkup ekonomi yang begitu luas. Dan kerap sekali kita mendengar tentang Pertumbuhan Ekonomi  baik secara langsung ataupun lewat berbagai media yang ada. Sebenarnya, apa si Pertumbuhan Ekonomi itu???
PERTUMBUHAN EKONOMI adalah Proses perubahan kondisi perekonomian suatu Negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan Ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional . Dan adanya pertumbuhan ekonomi ini menjadi indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.
Adapun factor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi adalah :
v  Factor Produksi Mampu memanfatkan tenaga kerja yang ada & penggunaan bahan baku industri dengan semaksimal mungkin.
v  Faktor Investasi Dengan membuat kebijakan investasi yang tidak rumit dan berpihak pada pasar.
v  Factor Perdagangan luar Negri & Neraca Pembayaran Harus surplus sehinga ampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai rupiah.
v  Faktor Kebijakan moneter dan Inflasi Kebijakan terhadap nilai tukar rupiah & tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima pasar.
v  Factor Keuangan Negara Berupa Kebijakan Fiskal yang konstruktif dan mampu membiayai pengeluaran pemerintah.



TOLAK UKUR KEMAKMURAN NEGARA PADA FAKTOR PERTUMBUHAN EKONOMI YANG TINGGI

Pendapatan perkapita dan pendapatan nasional (faktor yang memacu pertumbuhan ekonomi) merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur jika rakyatnya memiliki pendapatan perkapita yang tinggi. Namun demikian, tingginya pendapatan perkapita bukan penentu kemakmuran suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya tinggi, namun jika terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak menimbulkan kematian, penderitaan, dan rasa tidak aman.

Ukuran suatu negara makmur atau tidak, berbeda antara negara satu dengan yang lainnya. Ukuran kemakmuran antara negara yang maju berbeda dengan bangsa yang sedang berkembang. Ada yang mengukur berdasarkan tingkat konsumsi rata-rata perorang dan berdasarkan pendapatan perkapita, ada yang mengukur berdasarkan tingkat pemenuhan kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan. Namun demikian, secara umum kemakmuran suatu negara tidak dapat dilihat hanya dari satu faktor saja, melainkan dengan berbagai hal yang diolah secara terpadu. Selain itu ukuran kemakmuran suatu bangsa bersifat kontekstual terhadap kondisi suatu Negara.

Kemakmuran bisa juga tercipta dari sumber daya alam dan energi yang melimpah. Kemakmuran itu bisa tercipta dengan mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki. Memiliki kekayaan alam yang tak ternilai baik dari kesuburan tanah, pariwisata, barang tambang, kelautan, flora & fauna sudah seharusnya digunakan untuk meningkatkan kemakmuran penduduk karena kekayaan tersebut milik masyarakat di dalamnya.

Sehingga dapat di simpulkan bahwa kemakmuran suatu Negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang diterima Negara , akan tetapi pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum menentukan kemakmuran suatu Negara tanpa melihat kondisi ekonomi masyarakat atau penduduk Negara tersebut. Karena suatu Negara dapat dikatakan makmur apabila dapat mengatasi masalah ekonomi Negara dan masyarakatnya yang berhubungan dengan pendapatan nasional, kemiskinan, serta penggangguran.

PERNYATAAN DIATAS TERSEBUT MENJAMIN KESEJAHTERAAN PENDUDUKNYA?

Pernyataan diatas jelas menjamin kesejahteraan rakyat. Karna pendapatan nasional merupakan pendapatan dari suatu negara selama setahun, sedangkan pendapatan per kapita merupakan pendapatan dari penduduk suatu negara. Pendapatan nasional dan pendapatan per kapita memiliki hubungan yang searah dengan tingkat kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara. Artinya, semakin tinggi pendapatan nasional dan pendapatan per kapita suatu negara, maka tingkat kemakmuran dan kesejahteraan negara tersebut akan semakin tinggi pula. Begitu pula dengan sebaliknya. Tetapi pendapatan nasional yang tinggi tidak dapat menjamin pendapatan per kapita akan tinggi  juga. Untuk menaikkan pendapatan per kapita, sebuah negara harus menaikkan pendapatan nasional dan memperkecil laju pertumbuhan penduduk.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kemakmuran dan kesejahteraan perekonomian indonesia dapat dilihat dari pendapatan nasional dan pendapatan per kapita.


Sumber :

brainly.co.id/tugas/97807
belajarekonomiyukk.webly.com/pertumbuhan-ekonomi.html
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-ekonomi/
faiza17.blogspot.com/2015/05/kemakmuran-dan-kesejahteraan-suatu.html?m=1