MANFAAT MEMPELAJARI PEREKONOMIAN
INDONESIA
“Apa sih pentingnya
mempelajari perekonomian Indonesia?” Bicara tentang Perekonomian
Indonesia pasti tak akan ada habisnya karena cakupannya yang begitu luas. Dan
sebagai Mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dengan mempelajari Perekonomian
Indonesia kita dapat memahami system, struktur, dan masalah di dalam
Perekonomian Indonesia. Dan juga :
1. Mengetahui
pengertian, manfaat dan ruang lingkup Perekonomian Indonesia
2. Memahami
system ekonomi dan konsep system ekonomi yang berkembang
3. Mampu
menganalisis pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi
4. Memahami
kebijakan Ekonomi yang ada di Indonesia seperti Kebijakan Moneter & Kebijakan Fiskal
5. Memahami
konsep dan implementasi system ekonomi di Indonesia
Dan masih banyak lagi manfaat yang akan kita
dapatkan jika kita mempelajari tentang Perekonomian di Indonesia ini.
NEGARA MAJU, NEGARA
BERKEMBANG, NEGARA MISKIN
Dalam konteks Ekonomi Internasional, dikenal dengan istilah “Negara Maju,
Negara sedang Berkembang dan Negara Miskin” ketiga istilah tersebut merupakan
penggolongan Negara-Negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau kualitas
hidup rakyatnya. Negara maju adalah Negara yang rakyatnya memiliki
kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Negara berkembang adalah Negara
yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf
sedang atau dalam perkembangan . Sedangkan Negara yang digolongkan sebagai
Negara miskin adalah Negara yang rakyatnya minim kesejahteraan dan kuaitas
hidup yang sangat rendah dibandingkan Negara-negara lainnya.
Tolok ukur atau
indicator penggolongan Negara, yaitu :
1. Pendapatan
perkapita
Merupakan indicator terpenting dalam mengukur
tingkat kesejahteraan rakyat. Sebuah Negara dapat dikatakan makmur apabila
rakyatnya memiliki pendapatan perkapita yang tinggi
2. Jumlah
penduduk Miskin
Suatu Negara dikatakan makmur/sejahtera apabila
rakyatnya yang hidup miskin berjjumlah sedikit saja.
3. Tingkat
pengangguran
Di Negara maju umumnya tingkat penganggurannya
rendah, Negara sedang berkembang tingkat pengganggurannya tinggi, dan Negara
miskin sangat tinggi tingkat penganggurannya.
4. Angka
kematian Bayi dan Ibu melahirkan
Di Negara Maju angka kematian bayi dan ibu
melahirkan sangat rendah dikarenakan penduduk mampu membeli makanan yang
bergizi, mampu membeli pelayanan kesehatan dan obat-obatan yang memadai, tetapi
tidak bagi Negara yang sedang berkembang dan Negara miskin.
5. Angka
melek huruf
Ini menunjukkan jumlah penduduk yang dapat
membaca dan menulis .
Dan masih banyak indicator lainnya yang menjadi
tolak ukur pembagian Negara ini, seperti : tingkat pendidikan, usia harapan
hidup, pengeluaran untuk kesehatan, dan lain-lain.
· Negara
dapat dikategorikan menjadi Negara maju, jika:
a. Pertanian
termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual, diekspor
b. Aktivitas
perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern
c. Perkembangan
IPTEK yang menunjang indutrialisasi secara cepat
d. Pendapatan
rata-rata penduduk tinggi
e. Pendidikan
dan keterampilan penduduk cukup tinggi
f. Sifat
kemandirian masyarakatnya tinggi
g. Tidak
tergantung pada alam
h. Tingkat
pertumbuhan penduduk rendah
i. Angka
harapan hidup tinggi
j. Intensitas
mobilitas tinggi
Contoh Negara Maju adalah :
1. Amerika
Serikat
2. Jepang
3. Singapura
4. Inggris
5. Austria
· Negara
dapat dikategorikan menjadi Negara sedang berkembang, jika:
a. Pertanian
termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan
keluarga
b. Pada
umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana tradisional
c. Perkembangan
iptek berdasarkan pengalaman lamban
d. Pendapatan
relative rendah
e. Pendidikan
penduduknya rata-rata rendah
f. Sifat
penduduk kurang mandiri
g. Sangat
tergantung pada alam
h. Tingkat
pertumbuhan penduduk tinggi
i. Angka
harapan hidup rendah
j. Intensitas
moblitas rendah
Contoh Negara sedang Berkembang adalah :
1. Indonesia
2. Filipina
3. Myanmar
4. Brazil
5. Nigeria
· Negara
dapat dikategorikan sebagai Negara Miskin, jika :
a. Perkembangan
IPTEK sangat lamban
b. Pendapatan
Nasional sangatlah rendah
c. Angka
harapan hidup sangat rendah
d. Jarang
memiliki industry
e. Persediaan
tenaga listrik tidak memadai
f. Pemerintah
belum dapat memberikan pelayanan yang belum memadai
g. Komunikasi
sangat buruk
h. Tingkat
pendidikan sangat rendah
i. Rumah
sakit dan Lembaga pendidikan sangat sedikit
j. Sebagian
besar penduduk buta huruf dan miskin
Contoh Negara miskin adalah:
1. Malawi
2. Burundi
3. Republic
Afrika Tengah
4. Niger
5. Republic
kongo
PEREKONOMIAN INDONESIA
Pertumbuhan Ekonomi
Adalah suatu proses dimana meningkatnya
pendapatan tanpa mengaitkannya dengan tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat
pertumbuhan penduduk umunya sering dikaitkan dengan pembangunan ekonomi .
Factor-faktor yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi, diantaranya:
1. Faktor
Sumber Daya Manusia (SDM)
Karena SDM merupakan factor yang penting dalam
proses pembangunan, cepat atau lambatnya proses dari pembangunan sangat
tergantung pada SDM yang selaku sebagai subjek pembangunan yang mempunyai
kompetensi yang baik dan cukup memadai untuk melaksanakan proses dari
pembangunan tersebut.
2. Faktor
Sumber Daya Alam (SDA)
Karena umumnya Negara yang sedang dalam tahap
perkembangan sangat bergantung pada SDA dalam pembangunan negaranya. Akan
tetapi jika hanya bergantung pada SDA saja tidak akan menjamin kesuksesan dalam
proses pertumbuhan ekonomi jika tidak didukung SDM.
3. Factor
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan IPTEK semakin pesat, khususnya
dibidang teknologi. Hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi suatu Negara, misalnya penggantian dalam memproduksi barang
yang asalnya menggunakan tenaga manusia sekarang sudah banyak yang
menggunakan mesin yang canggih dan lebih efisien dalam menghasilkan
produk yang pada akhirnya akan mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
4. Factor
Budaya
Karena memiliki fungs sebagai pendorong proses
pembangunan misalnya seperti kerja keras, bersikap jujur, sopan, dll.
5. Sumber
Daya Modal
Factor ini sangatlah dibutuhkan manusia dalam
mengelola SDA dan meningkatkan kualitas dari IPTEK . Sumber daya ini misalnya
berupa barang yang penting untuk perkembangan serta kelancaran dalam
pembangunan ekonomi, sebab barang modal ini juga bisa meningkatkan dan
memperbaiki produksi
Pemerataan Pembangunan
Kita sering mendengar
pemerataan pembangunan wilayah ekonomi. Satu kalimat “PEMERATAAN”, artinya
bahwa visi nya adalah pemerataan wilayah ekonomi yang didasarkan kepada
sinkronisasi dan sinergitas akan kepentingan ekonomi untuk kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik, tidak saja di wilayah perkotaan
tetapi didaerah pinggiran perkotaan, daerah-daerah yang menjadi penyangga
perkotaan itu sendiri, tidak akan ada kata kampung, semua diharapkan sama ikut
menikmati pembangunan ekonomi itu sendiri.
Strategi pengembangan dan pembangunan perekonomian daerah didasarkan atas kepentingan bersama yang saling menguntungkan antara daerah perkotaan dan wilayah sekitarnya, sehingga ada mekanisme kegiatan ekonomi yang dinamis tidak statis.
Penumpukan pembangunan ekonomi di satu wilayah akan mengakibatkan urbanisasi dan menimbulkan efek kecemburuan sosial yang tinggi, tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang tidak merata, kemacetan lalu lintas yang tiada henti, penumpukan limbah sampah tidak terkendali.
Salah satu contoh pembangunan dan pengembangan ekonomi yang tidak merata adalah menumpuknya pusat-pusat perbelanjaan di satu wilayah, terkonsentrasinya pusat-pusat pendidikan di satu tempat, begitupula pembangunan perkantoran, perumahan dan pembangunan apartemen .
Paradigma lama untuk memudahkan pengawasan, memang betul tetapi apakah fenomena tersebut masih cukup efektif untuk saat ini. Mungkin perlu berfikir dan dikaji kembali, karena paradigma tersebut sudah tidak sejalan dengan perkembangan jaman, mengingat bahwa semua wilayah berhak untuk ikut menikmati hasil dari pembangunan ekonomi, multiplier effec akan terasa, kemacetan lalu lintas dapat dikurangi, urbanisasi penduduk tidak akan pernah terjadi, terjadi pemerataan pendidikan, mekanisme kegiatan ekonomi berjalan dinamis dan saling menguntungkan satu sama lain.
Disini perlunya ada pemetaan wilayah yang lebih baik, merencanakan wilayah perkotaan baru yang lengkap dengan sarana pendidikan, perkantoran, dan kegiatan perekonomian. Pemusatan pembangunan ekonomi perlu dikaji kembali untuk menghindari permasalahan yang lebih berat yaitu kecemburuan sosial di masyarakat. Membatasi pembangunan kegiatan ekonomi di pusat-pusat perkotaan akan lebih baik, kepentingan para pelaku ekonomi untuk mengembangkan kegiatan ekonominya perlu diarahkan dan mereka wajib mengerti karena bilamana terjadi permasalahan di masyarakat akan berdampak kepada pemangku kebijakan itu sendiri.
PENGENTASAN
KEMISKINAN
Permasalahan kemiskinan yang cukup kompleks membutuhkan intervensi semua pihak
secara bersama dan terkoordinasi. Diperlukan perubahan yang bersifat sistemik
dan menyeluruh dalam upaya penanggulangan kemiskinan
Kondisi kemiskinan di
Indonesia
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat telah membantu menurunkan kemiskinan,
tetapi tingkat penurunan melambat. Pulihnya pertumbuhan ekonomi pasca krisis
finansial Asia pada tahun 1997-1998 telah membawa pergeseran tenaga kerja dari
sektor pertanian ke jasa, serta terciptanya lapangan kerja di kota-kota. Tren
ini telah berkontribusi pada berkurangnya kemsikinan dari 24% pada 1999 menjadi
11,4% pada wal 2013. Namun, tingkat penurunan kemiskinan mulai melambat. Pada
tahun 2012 dan 2013, kemiskinan turun hanya sebesar 0,5% tiap tahun – terkecil
dalam dekade terahir.
Banyak penduduk hidup sedikit
di atas garis kemiskinan dan rentan jatuh miskin. Banyak penduduk Indonesia yang berhasil
keluar dari kemiskinan masih hidup sedikit di atas garis kemiskinan. Pada tahun
2013, sekitar 28 juta penduduk hidup di bawah Rp 293.000 per bulan. Selain itu,
68 juta penduduk hidup sedikit di atas angka tersebut. Kejadian kecil bisa
dengan mudah membuat mereka jatuh miskin, dan memang banyak keluarga
keluar-masuk dari perangkap kemiskinan. Berdasarkan data tahun 2010, hampir
setengah penduduk miskin tidak miskin pada tahun sebelumnya. Seperempat
penduduk Indonesia mengalami kemiskinan setidaknya satu kali dalam tiga tahun.
Dukungan Bank Dunia dalam
pengentasan kemiskinan di Indonesia
Bank Dunia terus bekerjasama
dengan Pemerintah Indonesia dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Riset mengenai
kemiskinan dan pengentasan kemiskinan mencakup banyak bidang, seperti tren
kemiskinan, bantuan sosial, jaminan sosial, program berbasis masyarakat, serta
penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih baik. Kumpulan penelitian
tersebut berfungsi sebagai dasar memberikan rekomendasi kebijakan serta
dukungan lain dari Bank Dunia kepada Pemerintah Indonesia. Bank Dunia juga
memberikan dukungan teknis untuk menerapkan program-program pemerintah.
Misalnya, PNPM Support Facility memberikan dukungan analitis dan implementasi
bagi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat.
Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal
adalah sistem ekonomi dimana sebagian besar keputusan dalam perekonomian
ditentukan oleh masing-masing individu, bukan lembaga atau organisasi bahkan
pemerintah. Sistemekonomi ini
mencakup kebebasan dalam melakukan aktivitas ekonomi. Meskipun demikian, dasar
dari setiap aktivitas ekonomi tetap pada ekonomi pasar dan menjunjung tinggi
hak kepemilikan pribadi.
Meskipun ekonomi liberalisme dapat mendukung
peraturan pemerintah, sistem ini cenderung menentang intervensi pemerintah di
pasar bebas dan persaingan. Namun sistem ini dapat menerima intervensi
pemerintah dalam rangka menghapus monopoli yang dilakukan oleh pihak swasta,
karena hal tersebut dianggap dapat membatasi kebebasan individu dalam membuat
keputusan. Ketika ekonomi liberal menikmati pasar bebas oleh pemerintah, negara
tetap menyediakan fasilitas publik.
Sumber :
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.co.id/2014/02/sistem-ekonomi-di-indonesia.html
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.co.id/2014/02/sistem-ekonomi-di-indonesia.html
http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/05/pengertian-dan-ciri-ciri-negara-miskin.html
http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/brief/reducing-extreme-poverty-in-indonesia
http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/brief/reducing-extreme-poverty-in-indonesia